KEHADIRAN
budayawan nasional Emha Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun pada
kegiatan Sinau Nuzulul Quran di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
benar-benar memberi warna baru bagi warga kota Malang. Gelaran yang
berlangsung di heliped UMM, Ahad malam (5/7) itu terlihat sangat cair
karena Cak Nun mampu meleburkan pengkotak-kotakan Islam secara sektarian
menyatu dalam nilai-nilai universal al-Quran
“Partai politik itu yang bikin siapa, manusia. Muhammadiyah itu yang
bikin siapa, manusia. NU (Nahdlatul Ulama) itu yang bikin siapa,
manusia. Islam itu yang bikin siapa, Allah. Al-Quran itu yang bikin
siapa, Allah. Makanya ojo dumeh (jangan mentang-mentang). Kita sebagai manusia jangan merasa yang paling benar,” kata Cak Nun.
Bagi Cak Nun, Muhammadiyah dan NU bisa menjadi kekuatan keagamaan
terbesar yang mampu mengalahkan kekuatan apapun. “Yang penting
Muhammadiyah kompak, NU kompak, dan masing-masing tau perannya apa bagi
bangsa dan peradaban,” ujarnya.
Bahkan, Cak Nun menilai bahwa Muhammadiyah dan NU itu sebenarnya tidak
ada bedanya, karena Muhammadiyah itu artinya berkarakter Muhammad
sementara NU bermakna kebangkitan ulama. “Jadi kalau sudah ikut
Muhammadiyah, otomatis jadi NU, jadi ulama. Sebaliknya, kalau ikut NU
puncaknya ya jadi Muhammadiyah, berkaraktsumber: http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4799-cak-nun-muhammadiyah-itu-nu-nu-itu-muhammadiyah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar